Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Roma mengatakan pihaknya telah menangkap dua penyebar video asusila mirip Gisel.
“Sudah (ditangkap),” katanya, Jumat (13/11).
Lebih lanjut dia juga mengatakan pihak kepolisian sudah melakukan penahanan kepada terduga pelaku.
“Sudah ditahan juga,” tambah Roma.
Diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, kedua tersangka tersebut berinisial PP (24) dan MF (22).
“Pertama inisial PP dan MN. Keduanya kita periksa tadi malam dan keduanya ditetapkan sebagai tersangka dan kita lakukan penahanan kepada dua orang ini,” katanya.
Yusri mengatakan kedua tersangka ini yang menyebarkan video itu secara masif.
“Dia ini adalah satu pemilik akun yang sebarkan video asusila ini. Apa pemilik akun ini yang dilaporkan? Ini teknis penyidikan. Dua orang Ini termasuk setelah kita cek, masif (menyebarkan),” tuturnya.
Dijelaskannya, PP ditangkap di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, pada Rabu (11/11). Sedangkan MF ditangkap di Sawangan, Depok, Jawa Barat pada Kamis (12/11).
Dikatakan Yusri berdasarkan pengakuan awal saat diperiksa, PP dan MN sengaja menyebarkan video tersebut demi meningkatkan jumlah followers media sosial.
“Kedua-duanya ini, akun media sosial, dapat video itu kemudian dia men-share kan secara masif untuk apa? Pengakuannya untuk menaikan followers, yang kedua untuk mengikuti kuis kalau followers-nya banyak,” ungkapnya.
Meski demikian, polisi akan terus mendalami motif di balik kasus penyebaran video syur diduga mirip Gisel.
Yusri juga menyebut pihaknya akan memanggil mantan istri Gading Marten itu untuk dimintai keterangannya pada Selasa (17/11).
“Yang bersangkutan (Gisel) kita rencanakan hari Selasa kita panggil ke sini,” katanya.
Gisel turut diperiksa lantaran namanya disebutkan oleh kedua tersangka yakni PP dan MN dalam proses pemeriksaan.
“Saat kita periksa tersebut nama artis yang mirip itu inisial GA,” ucap Yusri.
Selain itu, penyidik juga akan memeriksa saksi ahli IT yang rencananya akan dilakukan pada Senin (16/11) pekan depan.
“Panggil saksi ahli IT untuk lebih terang perkara ini,” ujarnya.
Sementara pakar Telematika Roy Suryo menyebut video asusila mirip Gisel telah direkayasa. Sebab ada dugaan suara dalam video tersebut telah dihilangkan.
“Pertama, ini harus hati-hati karena saya sangat mendukung penuh upaya dari pelaporan dan upaya dari Polda Metro Jaya,” ungkap Roy.
“Kenapa saya harus bilang hati-hati? Ini penting. Ini memang perlu dicari siapa pembuatnya atau siapa perekayasanya,” lanjutnya.
Dikatakannya, fakta bahwa video tersebut diduga telah direkayasa pihak tertentu yang menyebarkan. Meskipun ditegaskannya bahwa video tersebut asli.
“Video ini sebenarnya hasil retake. Hasil retake itu adalah video sebenarnya, ada seorang wanita dan laki-laki yang sedang melakukan sesuatu yang saya tidak berniat menilai moralnya,” katanya.
“Tetapi itu kemudian direkam ulang menggunakan gadget. Artinya video itu diputar, kemudian direkam ulang, jadi ini retake,” lanjutnya.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini juga mengungkapkan dugaannya terkait alasan si penyebar merekayasa video syur itu, bukannya langsung menyebarkan video aslinya.
“Kenapa direkam ulang itu ada maksudnya, supaya dia tidak terdeteksi kapan video ini dibuat yang asli. Bahkan suaranya dihilangkan,” katanya.
Karenanya, dia mengatakan belum dapat disimpulkan siapa pemeran sebenarnya di video tidak itu.
“Jadi artinya ini krusial sekali, siapa pelaku pembuat pertama video,” ungkapnya.
“Dari situ saya bisa pastikan, lelaki dan wanita yang ada di video itu, terutama wanitanya itu adalah orang beneran. Orangnya ada, real, dan kita sudah analisis itu bukan orang yang ditempel wajahnya,” jelas Roy. [Democrazy/pjst]