Belakangan beredar video ceramah Habib Rizieq yang menyebut para penghina ulama dan nabi pantas dipenggal sebagai upaya tindakan tegas.
Video ceramah Habib Rizieq tersebut salah satunya dibagikan oleh Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie lewat akun Twitter miliknya, Rabu (18/11/2020).
Dalam video berdurasi 40 detik itu, Habib Rizieq meminta agar pihak kepolisian menindak tegas orang yang terlibat kasus penghinaan terhadap Ulama dan Nabi.
Habib Rizieq dalam ceramahnya pun menyinggung kasus pemenggalan seorang guru di Prancis bernama Samuel Paty pada Oktober 2020.
Kepala Samuel Paty dipenggal karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW kepada murid-muridnya.
Video tersebut sontak menyedot perhatian publik. Bahkan, sejumlah tokoh pun ikut menyoroti adanya ceramah Habib Rizieq ini. Salah satunya Putri Gus Dur, Alissa Wahid.
Perlu diketahui, ceramah Habib Rizieq sebagaimana dalam video yang beredar direkam saat momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Al Haromain, Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur.
Potongan video yang beredar itu merupakan bagian akhir atau penutup ceramah Habib Rizieq. Sementara itu, Habib Rizieq sendiri menyampaikan ceramahnya dengan durasi hampir satu jam.
Dalam ceramahnya, Habib Rizieq menyinggung tentang berbagai riwayat penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Kendati begitu, tak seluruh penghina Nabi Muhammad SAW dibunuh.
Habib menceritakan berbagai kisah soal orang yang dibunuh lantaran dianggap menghina Nabi Muhammad SAW.
Salah satunya riwayat sahabat Nabi, Klaid bin Walid, diutus oleh Khalifah Abu Bakar untuk menagih zakat ke Malik bin Nuwairah.
Namun, Malik bin Nuwairah enggan membayar zakat sebagaimana diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan, dia sampai menyindir Nabi Muhammad dengan panggilan tak semestinya.
Menyadari jawaban tersebut, Khalid langsung emosi dan memenggal kepala Malik. Sahabat lain akhirnya mengadukan tindakan itu ke Abu Bakar.
Usai bertabayun, Abu Bakar tidak menghukum Khalid.
"Kalau aku dengar Khalid sebut nama Nabi Muhammad SAW dengan sebutan begitu, aku sendiri yang tebas lehernya," ungkap Habib Rizieq menirukan ucapan Abu Bakar.
Riwayat lainnya, digambarkan ada seorang sahabat nabi yang buta tetapi membunuh hamba sahaya perempuan yang setia kepadanya.
Usai Nabi Muhammad SAW menyanyakan kepada sahabat nabi itu, kenapa enggaku membunuhnya padahal dia setia kepadamu, tulus mengurus anak dan kebutuhan harianmu.
Sahabat itu lalu menceritakan bahwa dia tidak tahan mendengar ocehan hamba sahaya yang tiap hari menggunjing dan menghina Nabi Muhammad SAW.
"Hamba sahaya itu mempergunjingkan nabi, berbulan-bulan, bertahun-tahun. Dan selama itu juga sahabat memberi nasihat, tolong jangan singgung, jangan hina nabi, tapi perempuan ini bandel. Akhirnya suatu ketika usai pulang Salat Isya, di rumah mau makan malam, hamba sahaya itu ngoceh lagi, mulutnya hina nabi," tutur Habib Rizieq.
"Waktu itu di pinggang sahabat itu ada pedang belati. Dia bilang cukup dong, kok hina nabi, nanti aku beri pelajaran, eh terus ngoceh dan akhirnya dia tusuk. Persis kena lambung, mati itu perempuan," lanjutnya.
Keesokan harinya, dia diinterogasi Nabi Muhammad SAW di hadapan para sahabat. Usai mendengar pengakuan sahabat, nabi lalu tak menghukumnya.
Selain itu, Habib Rizieq juga mengisahkan perihal Nabi Muhammad yang memerintahkan sahabatnya untuk menyelesaikan biang hoaks pada masa itu, yakni Ka'ab bin Al Asyraf.
Dia adalah pemimpin Yahudi yang memusuhi Nabi Muhammad. Nabi Muhammad sendiri yang meminta para sahabat membunuhnya.
Habib Rizieq mengatakan, Ka'ab bin Al Asyraf kalau sekarang ini hampir sama dengan buzzer.
"DIa kerjaannya hujat nabi, dia buzzer, biang buzzer, suka sebarkan hoaks," terang Habib Rizieq.
Pada akhirnya, Ka'ab bin Al Asyraf berhasil dibunuh oleh para sahabat nabi Muhammad SAW.
Namun, ternyata riwayat lain menyebut ada penghina Nabi Muhammad yang tidak dibunuh. Sebab, ada beberapa kondisi tertentu, misalnya seorang pengemis buta miskin yang tiap hari mencaci Nabi Muhammad SAW padahal tiap hari Rasulullah memberi sedekah uang kepadanya.
Si pengemis tersebut tidak dibunuh karena dia tak berdaya, bukan siapa-siapa, miskin, dan buta.
Sahabat Nabi Muhammad SAW memang marah dengan pengemis itu. Namun, Nabi Muhammad SAW meminta sahabatnya untuk tidak agresif.
Rasulullah mengatakan, biarkan saja. Sebab, si pengemis nant akan sadar sendiri. Alkisah, setelah nabi wafat, si pengemis itu bertaubat lantaran tahu sosok yang memberinya uang setiap hari adalah Nabi Muhammad.
Riwayat lainnya, nabi dan sahabat sedang siap berangkat perang dengan tentara kuda. Di tengah perjalanan, rombongan merusak paga kebun seorang Yahudi.
Tak khayal, empunya marah dan memaki nabi. Kendati begitu, Rasulullah menahan amarah sahabatnya. Nabi Muhammad mengatakan cukup ganti rugi saja karena itu cuma urusan pagar, bukan soal prinsip seperti akidah.
Dalam ceramahnya itu, Habib Rizieq mengatakan, belajar dari berbagai riwayat penghinaan pada Nabi Muhammad SAW, berarti ada konteksnya.
"Jadi ada saatnya, ada tempatnya, da ada masanya. Ini yang mesti kita buka kepada umat. Supaya umat cerdas, jangan cerita soal sabarnya nabi tapi tegasnya disembunyikan. Atau sebaliknya, cerita tegasnya nabi, tapi arif bijaknya disembunyikan. Kalau kita cerita soal tegasnya nabi tanpa cerita arifnya nabi, nanti umat salah paham jadi garang semua saudara. Tapi kalau kita cerita berimbang, inia rifnya cerdas, pandainya nabi, umat jadi cerdas dan pandai cara contoh nabi kita tercinta," cetus Habib Rizieq.
"Kalaunurusan agama, itu ditimbang lagi oleh Nabi saudara. Dilihat lagi mudharatnya dan baru tentukan mana yang dibiarkan dan mana yang harus ditegakkan hukum. Beliau manusia cerdas. Beliau sabar tapi tegas dan cerdas. Bagaimana perlakukan lembut, kapan tegas, kapan marah, kapan ambil tindakan tegas terhadap para penghina nabi," sambungnya.
Lebih lanjut, Habib Rizieq juga menjelaskan, berdasarkan ijtima ulama ahlu sunnah dan non ahlu sunnah, penghina nabi wajib dihukum mati.
Kendati begitu, dalam praktiknya sejarah Islam mencatat penghina nabi ada yang bukan dari muslim.
"Kalau yang menghina itu orang Islam, wajib disuruh bertaubat. Kalau tidak mau ya dihukum mati saudara. Kalau orang kafir, yang hina nabi, kalau kafir Harbi dia perangi. Kalau dia Kafir Dzimmi, berikan peringatan, batal dia punya perlindungan dan minta maaf," kata Habib Rizieq.
Pada bagian akhir ceramahnya, Habib Rizieq kilas balik kasus pemenggalan kepala seorang guru di Prancis yang menunjukkan pada muridnya soal keberadaan kartun Nabi Muhammad.
Dari sudut akidah, Habib Rizieq mengatakanm wajah si murid itu disambut pahlawan lantaran dia membela nabinya.
Untuk konteks penegakan hukum penghina nabi di Indonesia, Habib Rizieq menekankan agar mereka ditindak oleh aparat hukum. Jangan laporan masuk malah tidak diproses.
"Kepada pemerintah khususnya kepolisian, kita kasih tahu kalau enggak mau terjadi peristiwa di Prancis, penghinaan nabi dipenggal, saudara, tolong kalau ada laporang penista-penista agama proses dong, betul?" tukas Habib Rizieq.
Imam Besar FPI itu ingin agar pihak kepolisian memproses orang-orang yang telah menghina Nabi, Islam, dan Ulama. Kalau tidak, dia mengatakan jangan salahkan umat Islam nanti bertindak melampaui hukum.
"Yang menghina nabi, menghina Islam, menghina ulama, proses, betul? Kalau tidak diproses jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya ditemukan di jalanan. Takbir! Takbir!" tandas Habib Rizieq. [Democrazy/sracom]