Menyadur dari Nu.or.id, Pimpinan Majelis Kanzus Shalawat Pekalongan itu memaparkan bahwa akhlak dari seseorang yang punya nasab langsung ke Rasulullah dipengaruhi oleh persoalan ma'shum atau perlindungan Allah dari dosa.
"Jangan heran jika (keturunan Nabi) ada yang berakhlak tidak baik, lah wong mereka tidak di-ma'shum kok," kata Habib Luthfi, (13/11/2020).
Menurutnya, penting bagi umat Islam untuk memahami sejarah dan cara berpikir dan bertindak Nabi Muhammad untuk meneladani akhlak dari Rasulullah.
Sementara itu untuk julukan habib bagi para keturunan Nabi Muhammad sendiri dijelaskan oleh Profesor Quraish Shihab.
Quraish Shihab menjelaskan bahwa sebutan Habib bermakna orang yang dicintai sekaligus mencintai.
Ia menegaskan, persoalan mendasar tentang sebutan Habib adalah akhlak. Ayah dari presenter Najwa Shihab ini juga menyebut bahwa tidak semua keturunan Rasulullah bisa disebut habib.
Dari beberapa literatur, ada dua sebutan lain untuk para keturunan Nabi selain habib. Keturunan nabi dari Sayyidina Husein disebut sayyid, sementara keturunan dari Sayyidina Hasan disebut syarif.
Sementara sebutan habib sendiri harus memeuhi peryaratan komunitas dari organisasi pencatat keturunan Nabi yaitu Rabithat Alawiyah.
Pencatatan itu meliputi umur yang cukup, ilmu yang luas, mengamalkan ilmu yang dimiliki, ikhlas, berhati-hati, serta bertakwa kepada Allah. [Democrazy/suara]