Dalam acara tersebut, Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi berbicara tentang keutamaan Nabi Muhammad hingga sikap umat Islam ketika ada orang yang menghina Nabi.
Peringatan Maulid Nabi digelar di masjid rumah dinas Gubsu, Medan, Jumat (6/11/2020). Edy awalnya berbicara tentang setan yang menangis saat Rasulullah akan lahir ke dunia.
"Pada saat Rasulullah akan lahir ke dunia ini, tak tanggung-tanggung, setan, iblis, semua menangis sampai bengkak matanya. Karena akan lahir utusan Allah," kata Edy dalam sambutannya.
Edy mengatakan kelahiran Rasulullah disambut banyak orang. Salah satunya adalah Siti Hajar, yang merupakan istri Nabi Ibrahim AS.
"Siti Hajar, istri dari Ibrahim, mengucapkan selamat atas lahirnya Rasulullah," ucapnya.
Namun, kata Edy, kondisi saat ini berbeda. Dia menilai saat ini umat Islam sulit untuk mengucap selamat atas kehadiran Nabi Muhammad.
"Tetapi ketika sekarang ini, mengucapkan 'selamat ya Rasulullah, Anda sudah datang ke dunia', ini saja kita sulit," tutur Edy.
Edy pun mengajak umat Islam melakukan introspeksi diri. Dia mengajak umat Islam membayangkan apa yang terjadi jika Nabi Muhammad tidak diutus Allah.
"Bisa dibayangkan kalau saat itu tidak diutus oleh Allah untuk membawa kita ke jalan yang benar. Saudara-saudaraku, mari kita selalu mengintrospeksi diri," ucap Edy.
Dia kemudian menyinggung ada orang yang menghina Nabi. Dia juga bicara soal respons umat Islam jika ada orang yang menghina Nabi.
"Begitu ada orang lain menjelekkan, menghina Rasulullah, semua umat Islam, semua berteriak menentang, menghardik orang-orang yang menghina," jelasnya. [Democrazy/dtk]