DEMOCRAZY.ID - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Medan, Sumatera Utara menyatakan kubu pasangan calon Pilkada Kota Medan Bobby Nasution-Aulia Rachman telah melakukan pelanggaran protokol kesehatan sebanyak 14 kali. Lebih banyak dari lawannya, yakni Akhyar Nasution-Salman Alfarisi yang melakukan 9 kali pelanggaran protokol kesehatan di masa kampanye. Jika ditotal, ada 23 pelanggaran protokol kesehatan di Pilkada Medan oleh kedua paslon. "Jadi per tanggal 20 November 2020, totalnya ada 23 kali pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan kedua paslon," kata Koordinator Divisi Data Hukum dan Informasi Bawaslu Kota Medan M Taufiqqurohman Munthe, Sabtu (21/11). Munthe menjelaskan bahwa bentuk pelanggaran protokol kesehatan berupa jumlah orang yang melebihi jumlah ruangan saat kampanye, serta tidak menjaga jarak dan tidak mengenakan masker. Sanksi yang dijatuhkan mulai dari diperingatkan, diberi surat peringatan atau teguran tertulis. "Sanksinya kita ingatkan. Alasan mereka ma
Catatan Resmi Bawaslu, Mantu Jokowi Sudah Langgar Protokol Kesehatan Sebanyak 14 Kali
November 22, 2020
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Medan, Sumatera Utara menyatakan kubu pasangan calon Pilkada Kota Medan Bobby Nasution-Aulia Rachman telah melakukan pelanggaran protokol kesehatan sebanyak 14 kali. Lebih banyak dari lawannya, yakni Akhyar Nasution-Salman Alfarisi yang melakukan 9 kali pelanggaran protokol kesehatan di masa kampanye. Jika ditotal, ada 23 pelanggaran protokol kesehatan di Pilkada Medan oleh kedua paslon. "Jadi per tanggal 20 November 2020, totalnya ada 23 kali pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan kedua paslon," kata Koordinator Divisi Data Hukum dan Informasi Bawaslu Kota Medan M Taufiqqurohman Munthe, Sabtu (21/11). Munthe menjelaskan bahwa bentuk pelanggaran protokol kesehatan berupa jumlah orang yang melebihi jumlah ruangan saat kampanye, serta tidak menjaga jarak dan tidak mengenakan masker. Sanksi yang dijatuhkan mulai dari diperingatkan, diberi surat peringatan atau teguran tertulis. "Sanksinya kita ingatkan. Alasan mereka ma