DEMOCRAZY.ID - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dipolisikan oleh Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia (KAI) Abdul Malik ke Polda Jawa Timur. Risma dinilai melakukan dugaan pembohongan publik dan provokasi saat mengampanyekan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji. Hal itu bermula saat Risma yang juga pengurus DPP PDI Perjuangan ini mengampanyekan Eri-Armuji, secara daring dalam acara Roadshow Online Surabaya Berenerji. Dalam kesempatan itu, Risma menyebut Eri adalah anaknya. "Supaya program ini berkelanjutan, saya nitip untuk anak saya, Eri Cahyadi, itu bisa melanjutkan saya," kata Risma, Minggu (18/10) lalu. Pada kesempatan yang sama, Risma juga mengatakan bahwa Surabaya yang sudah dibangunnya selama satu dekade terakhir, menjadi hancur lebur, jika tak dipimpin oleh Eri. "Ada yang menjanjikan uang banyak, tapi uang itu sampai kapan. Padahal pemilihan wali kota itu sampai lima tahun. Kalau kita salah pilih maka kita akan menyesal selama l
DEMOCRAZY.ID - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dipolisikan oleh Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia (KAI) Abdul Malik ke Polda Jawa Timur. Risma dinilai melakukan dugaan pembohongan publik dan provokasi saat mengampanyekan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji. Hal itu bermula saat Risma yang juga pengurus DPP PDI Perjuangan ini mengampanyekan Eri-Armuji, secara daring dalam acara Roadshow Online Surabaya Berenerji. Dalam kesempatan itu, Risma menyebut Eri adalah anaknya. "Supaya program ini berkelanjutan, saya nitip untuk anak saya, Eri Cahyadi, itu bisa melanjutkan saya," kata Risma, Minggu (18/10) lalu. Pada kesempatan yang sama, Risma juga mengatakan bahwa Surabaya yang sudah dibangunnya selama satu dekade terakhir, menjadi hancur lebur, jika tak dipimpin oleh Eri. "Ada yang menjanjikan uang banyak, tapi uang itu sampai kapan. Padahal pemilihan wali kota itu sampai lima tahun. Kalau kita salah pilih maka kita akan menyesal selama l