DEMOCRAZY.ID - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Achmad Riad menanggapi hasil investigasi Komnas HAM terkait penembakan di Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua pada September 2020 yang menewaskan Pendeta Yeremia Zanambani. Temuan Komnas HAM ini merujuk pada satu orang tersangka yang diduga menyebabkan Yeremia tewas karena kehabisan darah setelah mengalami penyiksaan dan penembakan dari jarak dekat. Berdasarkan temuan Komnas HAM, pelaku diduga adalah Wakil Komandan Rayon Militer (Danramil) Hitadipa, Alpius. Menanggapi hal tersebut, kata Riad, pihak TNI masih berpedoman pada temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya bentukan pemerintah yang hasil investigasinya telah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD. "Maaf, kami masih berpedoman kepada Kemenko Polhukam atas nama negara yang membentuk resmi TGPF, release Menko Polhukam sudah cukup jelas," kata Riad saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (6/11). Dia men
DEMOCRAZY.ID - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Achmad Riad menanggapi hasil investigasi Komnas HAM terkait penembakan di Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua pada September 2020 yang menewaskan Pendeta Yeremia Zanambani. Temuan Komnas HAM ini merujuk pada satu orang tersangka yang diduga menyebabkan Yeremia tewas karena kehabisan darah setelah mengalami penyiksaan dan penembakan dari jarak dekat. Berdasarkan temuan Komnas HAM, pelaku diduga adalah Wakil Komandan Rayon Militer (Danramil) Hitadipa, Alpius. Menanggapi hal tersebut, kata Riad, pihak TNI masih berpedoman pada temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya bentukan pemerintah yang hasil investigasinya telah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD. "Maaf, kami masih berpedoman kepada Kemenko Polhukam atas nama negara yang membentuk resmi TGPF, release Menko Polhukam sudah cukup jelas," kata Riad saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (6/11). Dia men