DEMOCRAZY.ID - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Din Syamsudin , mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Jokowi. Din mengatakan, mulanya dia ingin menulis dan mengirimkan surat terbuka kepada pemerintah sebab dia khawatir aksi yang dia lakukan dianggap menimbulkan kegaduhan. Namun, belakang Din menilai bahwa sebenarnya pemerintah sendiri lah yang menciptakan seluruh kegaduhan di negeri ini. Yang terakhir sudah pasti soal pengesahan UU Cipta Kerja yang mendadak dan dimajukan dari jadwal yang sudah disepakati sebelumnya. Mulanya, RUU tersebut dijadwalkan untuk dibawa ke paripurna pada 8 Oktober 2020, namun tiba-tiba saja dimajukan pada 5 Oktober 2020. Justru dengan langkah pemerintah yang seperti ini, Din mengatakan hal tersebut akan memantik dan menciptakan kegaduhan bermunculan. Berbagai aksi penolakan yang terjadi sebelumnya menjadi bukti bahwa undang-undang tersebut tidak banyak yang mendukung dan menyetujuinya. “Kami sungguh tidak paham apakah pemerintah ki
Sindiran Keras KAMI dalam Surat Terbuka ke Jokowi: Pemerintahlah Penyebab Semua Kegaduhan Ini!
Oktober 07, 2020
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Din Syamsudin , mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Jokowi. Din mengatakan, mulanya dia ingin menulis dan mengirimkan surat terbuka kepada pemerintah sebab dia khawatir aksi yang dia lakukan dianggap menimbulkan kegaduhan. Namun, belakang Din menilai bahwa sebenarnya pemerintah sendiri lah yang menciptakan seluruh kegaduhan di negeri ini. Yang terakhir sudah pasti soal pengesahan UU Cipta Kerja yang mendadak dan dimajukan dari jadwal yang sudah disepakati sebelumnya. Mulanya, RUU tersebut dijadwalkan untuk dibawa ke paripurna pada 8 Oktober 2020, namun tiba-tiba saja dimajukan pada 5 Oktober 2020. Justru dengan langkah pemerintah yang seperti ini, Din mengatakan hal tersebut akan memantik dan menciptakan kegaduhan bermunculan. Berbagai aksi penolakan yang terjadi sebelumnya menjadi bukti bahwa undang-undang tersebut tidak banyak yang mendukung dan menyetujuinya. “Kami sungguh tidak paham apakah pemerintah ki