DEMOCRAZY.ID
Pria berusia 25 tahun ini dituduh pernah membuang bayinya, di salah satu ruko saat hujan hingga ia dilaporkan dan ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Panakkukang.
“Tidak saya buang (bayiku). Hanya saya simpan di situ (ruko) karena hujan lalu saya ambil bentor,” kata pelaku Ismail, Rabu (21/10/2020).
Selain dilaporkan membuang darah dagingnya sendiri, Ismail juga membantah jika dia mencekik dan pernah menampar bayinya sendiri yang masih mungil.
Ismail hanya mengakui dia pernah menganiaya anaknya sendiri, namun tidak sampai dicekik atau ditampar pada pipi, usai bertengkar dengan istrinya, yang berusia 19 tahun.
“Saya bertengkar dengan istri. Sudah dua kali (aniaya anak). Tidak saya cekik bayiku hanya merampas (bayi). Mungkin itu dari neneknya (bekas tamparan di pipi bayi),” pungkas Ismail sambil tertunduk.
Semua yang ia katakan sangat berseberangan dengan pernyataan mertuanya saat melapor di Mapolsek Panakkukang, pada Jumat (16/10/2020) lalu.
“Saya ambil, sudah luka merah mi lehernya. Sempat tidak bernafas, kakumi juga, matanya sudah lari ke atas. Jadi saya bawa ke tetangga obati, kasih minum susu,” kata nenek korban, Kiki.
Namun polisi berpihak pada pernyataan Kiki. Penyidik dari Unit Reskrim Polsek Panakkukang menyebut, pelaku Ismail pernah mencekik dan membuang anaknya usai bertengkar dengan istrinya.
Apalagi pelaku yang tak punya pekerjaan tetap, namun kerap minta uang dengan istrinya untuk membeli minuman keras.
“Pelaku ini memang terpengaruh akibat minuman keras. Apalagi usai bertengkar dengan istrinya lalu mencekik anaknya bahkan sempat dibuang,” jelas Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Iqbal Usman.
“Bayi ini telah kami serahkan ke ibu dan nenek korban untuk dirawat, mengingat korban ini masih bayi dan butuh kasih sayang orang tua,” sambung perwira dua balok ini. [Democrazy/fajar]
