EKBIS

Resesi Indonesia Sudah di Depan Mata, Luhut Binsar: Tenang, Tak Seburuk Negara Lain

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Resesi Indonesia Sudah di Depan Mata, Luhut Binsar: Tenang, Tak Seburuk Negara Lain

Resesi Indonesia Sudah di Depan Mata, Luhut Binsar: Tenang, Tak Seburuk Negara Lain
DEMOCRAZY.ID - Pandemi virus corona tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tapi juga pada perekonomian Indonesia yang ikut terkena pukulan selama pandemi.

Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, meskipun begitu saat ini ekonomi Indonesia sudah mulai berangsur pulih. 


Hal tersebut ditandai dengan angka pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 yang diprediksi lebih baik dari periode sebelumnya.


Seperti diketahui, pada kuartal II-2020, ekonomi Indonesia terkontraksi 5,32% secara tahunan (year on year/yoy). Namun, pada kuartal II-2020, ekonomi Indonesia diprediksi berkisar minus 2,9%.


Jika hal tersebut terjadi, maka ekonomi Indonesia sudah dipastikan akan mengalami resesi, mengingat selama dua kuartal beruturut-turut ekonomi Indonesia mengalami minus.


"Kalau kita lihat kita kontraksi kuartal kedua 5,3% dan kemudian pada Kuartal-III ini mungkin sekitar 2,9%," ujarnya dalam acara Outlook 2021: The Year of Opportunity secara virtual, Rabu (21/10/2020).


Menurut Menko Luhut, jika melihat angka tersebut, ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara lain. Mengingat, beberapa negara ekonominya jatuh sangat dalam akibat pandemi.


Menurutnya, hal ini bisa menjadi modal bagi Indonesia untuk menyambut tahun depan. Sehingga diharapkan tahun depan ekonomi RI bisa tumbuh pada kisaran 5%.


"Kita kalau dari sini saya kira masih lebih baik dari banyak negara lain. Nah, ini modal pokok kita untuk nanti bisa tumbuh mungkin sekitar 5% lebih pada tahun 2021," ucapnya.


Luhut menegaskan, untuk mencapai target tersebut dibutuhkan kekompakan dari berbagai pihak. Justru momen pandemi ini harus dijadikan sebagai titik balik saling mendukung dan bukan saling menyalahkan.


Pemerintah sendiri terus berusaha untuk menjaga keseimbangan dalam penanganan covid-19. Artinya, pemerintah tidak hanya fokus kepada ekonomi saja tapi juga pada kesehatan.


"Kemudian ekonomi kalau semua teman sekalian ekonomi dengan Covid-19 ini betul betul harus ditata keseimbangannya," jelasnya. [Democrazy/sdnws]

Penulis blog