PERISTIWA

Polisi Temukan Hal Aneh Ini dalam Kasus Perempuan Bawa Bensin ke Kantor Anies Baswedan

DEMOCRAZY.ID
Oktober 29, 2020
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
Polisi Temukan Hal Aneh Ini dalam Kasus Perempuan Bawa Bensin ke Kantor Anies Baswedan

Polisi Temukan Hal Aneh Ini dalam Kasus Perempuan Bawa Bensin ke Kantor Anies Baswedan
DEMOCRAZY.ID - Penyidik kepolisian menemukan ada yang aneh dalam kasus seorang wanita membawa bensin menyelinap ke dalam kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di gedung Balai Kota Jakarta, para pukul 12.00 WIB, Selasa (27/10).

Kanit Reskrim Polsek Metro Gambir Kompol Gunarto menuturkan, keanehannya yakni pihak Balai Kota DKI tak langsung membuat laporan.


"Kami terima surat pemberitahuan atas kejadian di Balai Kota pada malam harinya, jam 22.30 WIB, padahal kejadiannya pagi," kata Gunarto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (29/10).


Ia menuturkan, laporan ke pihak kepolisian justru karena ramai di media massa.


"Kami mau ke sana untuk klarifikasi namun mereka cuti bersama," terang Gunarto.


Yang lebih mengherankan, pelakupun disebut Gunarto tak jelas rimbanya.


"Pelakunya entah sudah di mana. Namun kami tetap selidiki," terang Gunarto.


Kepala Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin menjelaskan, wanita tersebut menyelinap melalui gedung Blok G Balai Kota Jakarta.


Saat itu, petugas pengamanan dalam (pamdal) sempat memeriksa tas yang dibawa wanita tersebut menggunakan mesin pendeteksi.


Saat mesin tersebut mendeteksi wanita ini membawa bensin, petugas Pamdal pun meminta bantuan TNI-Polri.


"Karena melihat ibu-ibu ini memaksa dan teriak-teriak, akhirnya pamdal ini meminta bantuan dari BKO (bantuan operasional)," jelasnya.


"TNI-Polri dan pamdal naik ke atas karena dia memaksa mau ketemu, akhirnya teriak. Wanita itu teriak-teriak, saya akan bakar gedung itu, dia teriak seperti itu," ujar Budi.


"Akhirnya kita geledah tasnya, ternyata di tasnya itu ada bensin dan kayak karton. Akhirnya kami amankanlah bensinnya," tutur Budi.


Budi menduga, wanita tersebut mengidap gangguan jiwa.


"Kami berpikir dia sakit jiwa," ucapnya, singkat.


Namun, Budi menyatakan barang bukti berupa bensin kini diamankan pihak kepolisian.


Budi menjelaskan, kejadian tersebut berlangsung pada pukul 12.00 WIB, Selasa (27/10) kemarin.


Kemudian wanita tersebut meminta kepada petugas setempat guna bertemu dengan Kepala Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


"Katanya mau mengecek surat karena memang suratnya juga aneh. Kami menduga ibu ini juga tidak waras, karena suratnya juga surat aneh, bahasanya juga tidak beraturan," ungkap Budi.


"Kami juga sebenernya, melihat itu bahasa yang tidak baik. (Struktur kalimatnya) tidak bagus. Itu memang bahasa asal dan tidak jelas itu surat apa," sambungnya.


Isi surat tersebut, lanjutnya, berisi kalimat meminta uang kepada Bank DKI Jakarta.


"Dia menyatakan mau minta duit ke Bank DKI karena dia punya uang di Bank DKI, terus karena dia mewakili polsek-polsek. Seperti itu, jadi ngaco," jelasnya.


"Terus dia (pura-pura) jadi pemimpinnya dan Rhoma Irama (Raja Dangdut) jadi wakilnya, bahasanya tidak jelas. Jadi bahasanya ngaco," tutup Budi. [Democrazy/mrpt]

Penulis blog