Dandim O304/Agam langsung mendatangi Hotel Novotel Bukittinggi tempat para rider Harley Davidson itu berkumpul usai melakukan tindakan penganiayaan terhadap dua orang Intel Kodim 0304/Agam, Serda Yusuf dan Serda Mistari.
Letkol Arh Yosip langsung mempertanyakan kepada para raider terkait insiden pengeroyokan dua orang anak buahnya di Jalan Dr.Hamka, Kota Bukittinggi.
Belakangan diketahui bahwa rombongan Moge itu tetap bersikap arogan terhadap dua orang anggota TNI karena merasa dilindungi oleh Letjen TNI (Purn) Jamaris Chaniago yang merupakan ketua Komunitas Harley Davidson Long Way Up Sumatera Island.
"Anggota Unit Intel kodim 0304/Agam menanyakan kepada rombongan motor Harley Davidson kenapa memukul anggota namun mereka bersikap arogan karna merasa mereka dilindungi oleh Letjen Jamaris Chaniago (Purnawirawan TNI) sebagai ketua Long Way Up Sumatra Island," dalam keterangan yang diterima VIVA Militer, Sabtu, 31 Oktober 2020.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua orang Anggota Intel Kodim 0304/Agam telah menjadi korban arogansi puluhan pecinta Moge Harley Davidson ketika tengah melintas di Jalan Dr.Hamka, Kota Bukittinggi kemarin sore.
Serda Mistari dan Serda Yusuf menjadi korban pengerokan setelah dirinya menghentikan rombongan pengendara Harley Davidson yang hampir mencelakainya di jalan raya.
Ironisnya, meski Serda Mistari dan Serda Yusuf sudah menjelaskan bahwa dirinya adalah Anggota TNI, rombongan Harley Davidson itu tetap mengeroyok mereka, bahkan para pecinta motor gede itu sempat mengancam akan menembak dua anggota Intel Kodim Agam itu.
Akibat dipukuli rombongan Moge itu, Serda Yusuf dan Serda Mistari mengalami luka-luka.
Serda Mistari mengalami luka bibir pecah, kepala bengkak bengkak akibat dipukuli, sedangkan Serda Yusuf mengalami bengkak di bagian kepala akibat diinjak, serta bagian perut menderita memar akibat tendangan para pelaku pengeroyokan. [Democrazy/viva]