“Kalau Prabowo masih menjadi Ketua Umum Partai Gerindra, akan sangat sulit untuk menggeser posisinya di dunia politik,” ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.
Adi menilai, selama 15 tahun terakhir ini, Prabowo Subianto menjadi salah satu poros politik kuat di Indonesia.
Sehingga, menurutnya Gatot Nurmantyo masih belum pada level itu, bahkan masih jauh.
Kecuali jika Gatot mau segera membuat sebuah partai politik, maka hal tersebut akan bisa menjadikannya sebagai salah satu tokoh politik determinan Indonesia ke depannya.
“Di Indonesia ini, kalau ingin menjadi salah satu tokoh kunci kancah politik, maka harus memiliki partai. Jadi itu syarat wajibnya, tidak ada yang lain. Karena ya negara ini rezim partai,” ucap Adi.
Sementara itu, pakar hukum tata negara, Refly Harun, mengatakan bahwa semakin Gatot Nurmantyo ini didera banyak rintangan, termasuk diisukan mengadakan makar, hal tersebut justru akan menjadikan Gatot Nurmantyo semakin populer.
Refly Harun juga mengatakan, satu hal yang menjadi kekurangan seorang Gatot Nurmantyo sekarang ini adalah dia tidak memiliki kendaraan politik.
“Popularis Pak Gatot akan terus naik, dan ini akan membawa beliau ke pusaran elite calon-calon presiden. Dan nanti pada saatnya ketika elektabilitasnya sudah tinggi, akan banyak partai politik mendekati beliau,” ujar Refly Harun. [Democrazy/Luthfi]