HEALTH

Menteri Terawan Kambuh Lagi

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
HEALTH
Menteri Terawan Kambuh Lagi

Menteri Terawan Kambuh Lagi
DEMOCRAZY.ID - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto kembali ke sifat aslinya. 

Nggak mau banyak muncul, juga nggak mau banyak bicara. Padahal, banyak orang meminta dirinya lebih banyak tampil dan lebih banyak bicara. 


Beberapa kali, sebenarnya Terawan mulai kelihatan rajin buka mulut, tapi kemarin, dia kumat lagi. 


Usai Rapat Kabinet di Istana Negara, Terawan ikut jumpa pers, tapi dia memilih membisu. Padahal, yang sedang diomongkan soal Corona. 


Kemarin siang, Presiden Jokowi menggelar Ratas dengan tema: Antisipasi Penyebaran Covid-19 Saat Libur Panjang Akhir Oktober Tahun 2020. 


Sejumlah menteri/kepala badan dipanggil. Ada Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, dan tentunya Terawan.


Usai rapat, Presiden menginstruksikan menteri terkait memberi keterangan ke publik. Konferensi pers itu dikomandoi Muhadjir. Tito, Doni, dan Terawan mendampingi. 


Keempatnya berjejer di depan podium. Memakai masker, dan saling jaga jarak. Konferensi pers ini disiarkan secara langsung di YouTube Sekretariat Presiden.


Layaknya diskusi, Muhadjir jadi moderatornya. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu memberikan pendahuluan mengenai hasil Ratas, kemudian menggilir para pendampingnya untuk memberi penjelaskan ke publik.


Dalam pendahuluannya, Muhadjir menyatakan, cuti bersama Maulid Nabi Muhammad pada 28 dan 30 Oktober tidak dibatalkan. 


Dengan begitu, akan ada libur panjang dimulai Rabu (28/10) sampai Minggu (1/11). 


Kata Muhadjir, Presiden meminta kepada para menteri untuk mewaspadai libur panjang ini, agar penyebaran Covid-19 tidak semakin luas. 


Setelah itu, Muhadjir mempersilakan menteri di sampingnya tampil. Karena ini berkaitan dengan kebijakan masing-masing daerah mengantisipasi libur. 


Muhadjir mengurut, yang pertama maju adalah Tito, kemudian Terawan, terakhir Doni.


Setelah Muhadjir turun dari podium, Tito naik. Mantan Kapolri ini menyebut, peran kepala daerah sangat penting untuk mencegah penyebaran Covid-19 saat libur panjang. 


Contohnya, kepala daerah bisa memantau tempat wisata agar tetap menerapkan protokol kesehatan.


Sekitar 5 menit, Tito selesai. Muhadjir lalu mempersilakan Terawan maju. 


"Dari Pak Menkes, ada (pernyataan)?" tanya Muhadjir, sembari menoleh ke arah Terawan. Seketika, suasana menjadi canggung. Muhadjir dan Tito saling pandang. Sedangkan Terawan, tampak cuek aja. "Sudah, cukup," jawabnya, datar.


Dapat jawaban seperti itu, Muhadjir tak bisa maksa. Dia kemudian mempersilakan Doni naik ke podium. Doni lalu bicara soal lika liku pandemi. 


Doni paham betul. Catatannya, libur panjang akhir Juli dan pekan ketiga Agustus berdampak signifikan pada penambahan kasus Covid-19. Sebab itu, libur panjang akhir bulan ini harus diantisipasi.


Membisunya Terawan di depan publik bukan yang pertama kali. Sebelumnya, dan yang paling hangat, ketika dirinya diundang Najwa Shihab ke acara Mata Najwa untuk menjelaskan penanganan wabah Corona. 


Tapi, Terawan ogah datang. Najwa pun tak kehabisan akal. Dia mewawancarai bangku kosong untuk menyindir Terawan. 


Dalam penanganan Corona, Terawan memang jarang muncul ke publik. Di awal pandemi, dia memang beberapa kali mengeluarkan pernyataan. 


Sayangnya, pernyataan itu berujung blunder. Seperti soal pakai masker. Atas hal itu, Jokowi kemudian menunjuk Jubir Penanganan Corona Achmad Yurianto. Terawan ngerem bicara. Tapi, setelah Yuri diganti, Terawan tetap tak banyak bicara. 


Soal membisunya Terawan, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah bilang, pensiunan jenderal bintang tiga itu tak ingin banyak muncul. Luhut membantah dugaan Menkes sengaja dibatasi kemunculannya. 


"Nggak juga. Kemarin, tuh muncul di hadapan para panglima, kapolda, gubernur, dia ngomong," ungkap Luhut, saat ditanya Najwa Shihab. [Democrazy/rmco]

Penulis blog