DEMOCRAZY.ID - Lebih dari 1.300 narapidana melarikan diri dari sebuah penjara di Republik Demokratik Kongo, Selasa (20/10/2020) waktu setempat. Kaburnya para tahanan terjadi setelah serangan di penjara, yang diduga oleh ISIS. Media lokal yang dikelola PBB, Radio Okapi, dikutip dari laman Anadolu Agency, mengatakan, penyerang menggunakan senjata berat dan tak dikenal. Mereka pertama kali menyerang sebuah pos militer di perbukitan timur Lao sebelum menyerang Penjara Pusat Kangbayi di Beni, Provinsi Kivu Utara sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Dalam beberapa unggahan di Twitter, Kivu Security Tracker (KST) mengatakan, ISIS mengklaim serangan itu. KST adalah proyek gabungan Kelompok Riset Kongo dan Pengamat Hak Asasi Manusia yang melacak kekerasan oleh pasukan keamanan negara dan kelompok bersenjata di bagian timur negara Afrika tengah itu. Wali kota Beni, Modeste Bakwanamah, mengatakan kepada radio lokal bahwa hanya seratus tahanan tersisa dari 1.456 yang dihitung sehari sebelumnya
DEMOCRAZY.ID - Lebih dari 1.300 narapidana melarikan diri dari sebuah penjara di Republik Demokratik Kongo, Selasa (20/10/2020) waktu setempat. Kaburnya para tahanan terjadi setelah serangan di penjara, yang diduga oleh ISIS. Media lokal yang dikelola PBB, Radio Okapi, dikutip dari laman Anadolu Agency, mengatakan, penyerang menggunakan senjata berat dan tak dikenal. Mereka pertama kali menyerang sebuah pos militer di perbukitan timur Lao sebelum menyerang Penjara Pusat Kangbayi di Beni, Provinsi Kivu Utara sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Dalam beberapa unggahan di Twitter, Kivu Security Tracker (KST) mengatakan, ISIS mengklaim serangan itu. KST adalah proyek gabungan Kelompok Riset Kongo dan Pengamat Hak Asasi Manusia yang melacak kekerasan oleh pasukan keamanan negara dan kelompok bersenjata di bagian timur negara Afrika tengah itu. Wali kota Beni, Modeste Bakwanamah, mengatakan kepada radio lokal bahwa hanya seratus tahanan tersisa dari 1.456 yang dihitung sehari sebelumnya