Korban yakni Ruminah (54), warga Desa Lebeteng, Kecamatan Tarub. Ketika ditemui oleh awak media, Ruminah menceritakan kejadian berawal ketika dirinya berada di Mushola Ashodiqiin sekitar pukul 04.00 WIB, Senin (5/10/2020).
“Peristiwanya kemarin pagi. Jam 03.45 saya dari rumah, jalan kaki ke mushola,” kata Ruminah.
Saat peristiwa terjadi, di dalam mushola hanya ada dua orang yakni Ruminah dan muadzin.
Saat itu, si muadzin sedang mengaji sambil menunggu waktu adzan Subuh tiba.
“Baru dua orang yang di mushola, saya sama muadzin. Dia lagi ngaji pas saya datang ke mushola,” ungkap Ruminah.
Kemudian setelah sampai di mushola, seperti biasa Ruminah mengerjakan sholat sunah Qobliyah dua rakaat.
Nah saat memasuki rakaat kedua, tiba-tiba saja dirinya dari belakang dipukul oleh orang yang tidak tau itu siapa.
“Habis sujud rakaat pertama, saya berdiri dan pas takbir rakaat kedua. Tiba-tiba ada yang datang dari belakang terus langsung memukul kepala saya,” sambungnya.
Ruminah menceritakan bahwa pukulan yang dia terima di kepala terasa sangat keras, bahkan sampai mengalami luka dan berdarah.
Ruminah lantas menyuruh kepada muadzin untuk mengejar pelaku namun tidak berhasil.
Ruminah kemudian dibawa ke Puskesmas Tarub untuk pengobatan. Ruminah harus mendapatkan delapan jaihtan di bagian kepala akibat serangan keras tersebut.
“Tahu-tahu mata saya terasa gelap setelah dipukul. Saya minta tolong sama muadzin yang ngaji untuk ngejar pelaku tapi sudah tidak ada. Saya terus dibawa ke klinik. Ini kepala saya dijahit delapan kali,” imbuh Ruminah.
Dalam konfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP Heru Sanusi, mengungkapkan jika kasus ini bukan penyerangan terhadap jamaah Salat Subuh.
Heru mengatakan jika posisi korban saat itu hanya berdua di dalam mushola dan sedang melaksanakan sholat subuh.
“Memang ada peristiwa penyerangan dan saat ini masih didalami. Tapi saya tegaskan itu bukan penyerangan terhadap jamaah sholat subuh ya. Karena korban pada waktu kejadian sendirian di mushola. Posisi wanita tersebut tertutup tirai. Kemudian ada satu orang lagi sedang mengaji tadarusan,” ungkap Heru.
Polisi juga mengatakan bahwa pihaknya masih terus mengumpulkan berbagai bukti dan keterangan dari saksi-saksi untuk proses penyelidikan. [Democrazy/Irfan]