Para pendemo dari kalangan mahasiswa terlibat bentrokan keras dengan pihak kepolisian.
Kericuhan ini mengakibatkan kedua belah pihak mengalami luka-luka dan beberapa harus mendapatkan perawatan.
Bentrokan bermula ketika aparat keamanan memaksa para mahasiswa untuk segera membubarkan diri karena sudah melebihi batas waktu kesepakatan demi.
Namun permintaan dari polisi ini tak digubris oleh masa. Para mahasiswa yang mendemo ini terus melakukan orasi hingga akhirnya kerusuhan pun pecah.
Rentetan suara tembakan menjadikan suasana sekitar kampus tersebut menjadi semakin mencekam.
Kedua pihak, para mahasiswa dan aparat keamanan dari kepolisian banyak yang terluka akibar bentrokan ini.
Salah satu yang terkena adalah pejabat utama kepolisian yakni Kepala Biro Operasional Polda Banten Kombes Amiludin Roem Taat.
Sementara dari kalangan mahasiswa dilaporkan ada dua orang yang harus dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif karena mengalami luka berat yang cukup serius. Bahkan dilaporkan juga ada yang sampai masuk ICU RS Drajat Prawiranegara, Serang.
Dari data yang media dapatkan, dua mahasiswa yang mengalami luka-luka cukup serius serius tersebut yakni Piandi dan Rizal.
Piandi adalah mahasiswa Sultan Ageng Tirtayasa. Dirinya mengalami luka serius pada bagian bibir sehingga harus dijahit. Sementara Rizal merupakan mahasiswa UIN SMH Banten yang hingga sekarang masih dirawat intensif di ICU RS Drajat Prawiranegara Serang Banten.
Informasi ini juga dibenarkan dari konfirmasi pihak mahasiswa yang tengah menjalani pendidikan di salah satu kampus jurusan Keperawatan bahwa satu mahasisa mengalami luka serius dan sedang dirawat di RS Drajat Prawiranegara Banten.
“Ini Rizal ada di ruang ICU RS Drajat Serang dekat Alun-alun Serang. Saya ini juga sedang nungguin disini,” ujar sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Sementara Pandi yang mengalami luka di bagian bibir dan terpaksa dijahit sudah bisa pulang.
“Iya dijahit Cuma kurang tahu pasti berapa jahitannya. Sumbing soalnya,” ujar sumber. [Democrazy/Lukman]