DEMOCRAZY.ID - Mantan Panglima Tni Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menegaskan jika tudingan yang dilontarkan oleh Pangdam Dudung Abdurachma n sama sekali tidak benar. Hal tersebut berkaitan dengan acara ziarah serta tabur bunga di TMP Kalibata, Jakarta Selatan yang merupakan salah satu agenda dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Gatot bersama Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara (PPKN) yang dipimpin oleh Laksamana Madya (Purn) Suharto hendak melaksanakan kegiatan ziarah dan tabur bunga untuk mendoakan para Pahlawan Revolusi dalam rangka peringatan G30S/PKI . Namun saat itu Gatot malah diprotes oleh massa dan merasa dihadang oleh Dandim Selatan Kolonel inf Ucu Yustia. “Saya simak Pak Pangdam. Disitu tidak ada KAMI . Yang ada hanyalah salah, Prof. Wahab serta Pak Ahmad Yani. Yang lainnya tidak ada. Saya katakan itu adalah kebohongan besar, janganlah berbicara seperti itu,” ungkap Gatot. Gatot mengaku mendapat undangan dari Laksamana Madya (Purn) Suharto selaku komand
DEMOCRAZY.ID - Mantan Panglima Tni Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menegaskan jika tudingan yang dilontarkan oleh Pangdam Dudung Abdurachma n sama sekali tidak benar. Hal tersebut berkaitan dengan acara ziarah serta tabur bunga di TMP Kalibata, Jakarta Selatan yang merupakan salah satu agenda dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Gatot bersama Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara (PPKN) yang dipimpin oleh Laksamana Madya (Purn) Suharto hendak melaksanakan kegiatan ziarah dan tabur bunga untuk mendoakan para Pahlawan Revolusi dalam rangka peringatan G30S/PKI . Namun saat itu Gatot malah diprotes oleh massa dan merasa dihadang oleh Dandim Selatan Kolonel inf Ucu Yustia. “Saya simak Pak Pangdam. Disitu tidak ada KAMI . Yang ada hanyalah salah, Prof. Wahab serta Pak Ahmad Yani. Yang lainnya tidak ada. Saya katakan itu adalah kebohongan besar, janganlah berbicara seperti itu,” ungkap Gatot. Gatot mengaku mendapat undangan dari Laksamana Madya (Purn) Suharto selaku komand