Wanita berusia 45 tahun itu nekat menampar sang siswi usai melihat korban tidak berdiri saat lagu kebangsaan Thailand diputarkan.
Kejadian tersebut terjadi di stasiun kereta Ayutthaya, di Provinsi Phra Nakhon Si Ayutthaya pada Selasa malam, 27 Oktober 2020 lalu.
Sebagaimana dikutip dari Bangkok Post, seorang warga yang berada di tempat kejadian berhasil merekam penamparan kepada siswi berusia 15 tahun itu.
Video itu pun lantas menjadi viral di media sosial, serta menuai kritik keras atas tindakan wanita tersebut.
Penjual yang diidentifikasi sebagai Poo, naik pitam setelah gadis itu dianggap tidak menghargai lagu kebangsaan Thailand.
Ketika lagu selesai diputarkan, Poo berjalan ke arah gadis itu dan mengkritiknya karena tidak berdiri.
Tak lama kemudian ia menampar wajah gadis tersebut dan menarik rambutnya di hadapan banyak orang yang tengah menunggu kereta.
Orang-orang yang berada di tempat kejadian pun tidak kunjung diam, mereka dengan cepat turun tangan dan melerai Poo.
Setelah itu, keluarga korban diketahui mengajukan pengaduan atas tindakan Poo ke kantor polisi Phra Nakhon Si Ayutthaya.
Pada Rabu 28 Oktober 2020, Poo pun kemudian meminta maaf kepada keluarga gadis tersebut serta mengakui dirinya telah bertindak impulsif.
Menurut laporan media setempat, pada awalnya Poo bertanya apakah gadis itu warga negara Thailand atau bukan, jika iya mengapa dia tidak menghormati lagu kebangsaannya sendiri.
Poo mengklaim bahwa siswa tersebut menjawab bahwa itu adalah hak pribadinya untuk tidak berdiri selama pemutaran lagu.
Jawaban tersebut lantas membuat emosinya naik, sehingga Poo langsung menyerang sang gadis.
Paman korban memberikan penjelasan bahwa keponakannya sedang merasa kesakitan karena menstruasi.
Maka dari itu, tuduhan tidak menunjukkan rasa hormat pada lagu kebangsaan seperti yang dituduhkan oleh Poo dibantah oleh sang paman.
Pihak keluarga korban mengatakan bersedia untuk memaafkan Poo. Namun, mereka tetap membiarkan kasus tersebut ditangani oleh polisi.
Kepala Kantor Polisi Phra Nakhon Si Ayutthaya, Kolonel Pol Prawet Srinak mengonfirmasi tuduhan penyerangan telah diajukan terhadap Poo.
Pelanggaran tersebut dapat membuat Poo mendekam di penjara hingga satu bulan, atau denda hingga 10.000 baht (sekitar Rp4,7 juta).
Video itu sendiri diunggah oleh akun Twitter @mashihoismine dan sudah dilihat sebanyak 3,2 juta kali. [Democrazy/pkry]