Akibat peristiwa tersebut, 3 orang anggota ormas dan seorang anggota polisi mengalami luka.
Kapolsek Ciledug Kompol Wisnu Wardana mengatakan kejadian bermula saat seorang pemuda anggota ormas bernama Bowo menurunkan bendera ormas lain.
Tak hanya itu, Bowo yang saat itu berboncengan dengan Mahmudin juga dalam keadaan mabuk dan menantang anggota ormas tersebut saat berpapasan di jalan yang mengarah ke Ciledug.
"Saudara Bowo melakukan penurunan bendera ormas lain di wilayah Kreo dan depan Tomang, Tol Larangan. Selanjutnya saat jalan mengarah ke Ciledug di atas motor keduanya menantang anggota ormas lain yang berada di sekitar wilayah tersebut," lanjut Wisnu.
Kemudian sekitar pukul 23.30 WIB, polisi mendapat laporan akan adanya bentrok antara dua ormas.
Keributan tersebut dipicu oleh penurunan bendera yang dilakukan oleh Bowo sebelumnya. Akibat peristiwa tersebut, tiga orang mengalami luka yaitu, AF, MN, ZA.
"Sekira pukul 23.30 WIB terjadi keributan antara kedua belah kelompok dan saat ini sudah mendapat perawatan medis," ujarnya.
Tak hanya anggota ormas, Kapolsek Ciledug juga dikabarkan sempat kritis karena terkena senjata tajam saat melerai keduanya.
Hal tersebut dibantah langsung oleh Wisnu yang mengatakan dirinya hanya tergores senjata tajam, dan tidak mengalami kritis seperti yang diberitakan.
"Luka goresan kena sajam di tangan saat melerai. Alhamdulillah baik-baik saja, tidak benar kalau ada yang bilang kritis," pungkasnya. [Democrazy/okz]