Ketika melakukan upaya pembubaran aksi, terjadi bentrokan antara pihak keamanan dan massa.
Aksi demo mahasiswa ini sendiri berlangsung sejak sore tadi pukul 15.00 WIB. Hingga pukul 19.00 WIB aksi bentrok antara polisi dan massa masih terus berlangsung.
Para mahasiswa di beberapa daerah menggelar aksi demonstrasi untuk menolak pengesahan UU Cipta Kerja yang baru sore kemarin disetujui dan disahkan oleh DPR.
“Cabut Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja, segera terbitkan Perppu Omnibus Law. Segera juga sahkan RUU PKS dan ciptakan kampus ramah lingkungan,” ujar Humas Aksi, Arman Maulana.
Hingga berita ini ditulis, para mahasiswa masih menyemprotkan air mancur ke arah pihak kepolisian dan mengeluarkan berbagai kata umpatan.
Barisan pihak kepolisian juga masih terus bertahan di depan kampus UIN Sultan Maulana Hasanuddin Kota Serang.
Selain itu, di tengah situasi riuh tersebut, Kepala Biro Operasi Polda Banten, Kombes Roem Taat, terkena lemparan batu dari masa aksi yang mengakibatkan kepalanya terluka.
Pejabat utama Polda Banten itupun harus dibopong teman-temannya untuk dibawa ke rumah sakit mendapatkan pengobatan.
“Tadi kena timpuk dari arah kampus, tapi tidak apa-apa. Mahasiswa sudah pada bubar, sudah masuk ke dalam kampus,” ujar Roem.
Diketahui juga beberapa masa aksi berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian. Dari pantauan media, ada dua masa yang diamankan polisi. Namun untuk kepastiannya, media masih belum mendapatkan konfirmasi pastinya.
Bentrok ini sendiri terjadi setelah polisi berusaha membubarkan aksi unjuk rasa hingga akhirnya masa terpaksa masuk ke dalam kampus UIN SMH Banten.
Dari dalam lingkungan kampus sejumlah masa mahasiswa terlihat menyemprotkan air, melempar batu bahkan sejumlah kayu ke arah polisi.
Sementara itu, dari arah polisi terlihat beberapa personel yang menyemprotkan meriam air dan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa. [Democrazy/Luthfi]