DEMOCRAZY.ID
Sebab disana terdapat sebuah titik keluarnya gas alam dari bawah tanah yang kemudian menyulut timbulnya api yang tidak pernah padam, bahkan di tengah hujan sekalipun.
Namun untuk yang pertama kali dalam sejarah, Api Abadi Mrapen mengalami ‘padam total’ sejak beberapa hari yang lalu.
Sebelumnya api abadi ini memang pernah sekali meredup namun tidak sampai padam seperti sekarang ini.
“Kejadian api padam total ya baru kali ini,” ungkap Kasi Energi ESDM, Sinung Arianto.
“Pada tahun 1990-an, kalau tidak salah tahun 1996, Api Abadi Mrapen pernah berkurang intensitas debit gasnya, namun tidak sampai padam total,” lanjutnya.
Pada waktu itu (1996), berbagai cara telah dilakukan untuk dapat mengembalikan api abadi, termasuk dengan pengeboran hingga kedalaman tanah 20 meter.
“Jadi waktu itu sampai dilakukan pengeboran, dan setelah dibor keluar gasnya, intensitas nyala api kembali seperti semula dan berkobar-kobar. Jadi pada tahun itu tidak sampai padam, ya baru kali ini sampai padam total,” beber Sinung.
Lalu apa yang menyebabkan api abadi ini bisa sampai mengalami padam total?
Sinung pun menduga bahwa padamnya Api Abadi Mrapen ini mungkin berkaitan dengan hilangnya suplai gas dari bawah tanah.
“Kalau dari pengecekan awal memang penyebab api padam karena tidak ada suplai gas lagi dibawah. Itu hasil pengecekan dan laporan yang kami terima,” ujar Sinung.
Api Abadi Mrapun ternyata sudah mengalami padam total sejak 25 September 2020 kemarin.
Dan seolah menjadi sebuah kebetulan, pada tanggal 12 September 2020 kemarin juga ada kegiatan pengeboran pencarian sumber mata air yang jaraknya sekitar 200 meter dari Api Abadi Mrapen.
Aktivitas pengeboran itu memunculkan air sampai 50 meter, kemudian terjadi suara gemuruh dari dalam tanah dan muncul kebocoran gas hidrpkarbon.
“Kalau berkaitan dengan pengeboran kemarin, ini masih belum bisa dikatakan hal itu sebagai penyebabnya, masih dugaan awla saja,” pungkas Sinung.
Peristiwa ini juga telah dilaporkan oleh Kepala Desa Manggarmas kepada pihak berwajib. Peristiwa padamnya Api Abadi Mrapen pun terjadi secara bertahap, diawali dengan nyala api yang meredup sampai akhirnya padam total. [Democrazy/Luthfi]
