Banyak yang kemudian memberikan tanggapan mereka atas pernyataan Gatot tersebut, salah satunya adalah Ilham Aidit.
Anak nomor empat pentolan PKI tersebut tiba-tiba melayangkan kritik keras atas ucapan Gatot Nurmantyo soal adanya isu kebangkitan PKI baru.
Ilham menuding Gatot sedang melakukan penjajakan politik dengan menggaungkan isu kebangkitan PKI. Ilham berkeyakinan tujuan Gatot adalah menggalang basis dukungan untuk Pemilihan Presiden 2024 nanti.
“Saya yakin itu seratus persen adalah agenda politik. Dia memang sedang menjajakan pandangan politik dia sendiri,” ucap Ilham.
Menurut Ilham, apa yang dilakukan oleh Gatot merupakan sebuah duplikasi cara Orde Baru untuk bisa meraih banyak kekuasaan dan mempertahankannya, yaitu dengan memanfaatkan propaganda patriotisme dengan dalih menyelamatkan RI dan Pancasila dari PKI.
Padahal menurut Ilham, zaman sekarang ini sudah berubah. Komunisme jelas sudah tidak memiliki tempat lagi sebagaimana era 1950-1960-an silam, ketika komunisme masih menguasai sepertiga dunia.
“Jelas sekarang ini sangat berbeda sekali, (komunisme) tidak memiliki ruang apapun,” imbuh Ilham.
Sebab itulah kemudian Ilham menilai isu PKI yang sedang Gatot gaungkan ini akan sangat tidak laku di era sekarang. Ilham yakin masyarakat sudah sangat pintar dan bisa memilih.
“Orang sekarang ini sudah paham bahwa berbagai kekacauan yang muncul selama ini bukanlah karena adanya neo PKI, namu lebih ke radikalisme, intoleran dan sejenisnya,” sindir Ilham.
Selain itu, Ilham juga mengakui bahwa dirinya sudah mengetahui siapa yang bermain dibalik munculnya isu-isu PKI ini. Sebab isu kebangkitan PKI ini selalu dikoarkan setiap memasuki bulan September.
Daripada sibuk memainkan isu yang dianggap basi ini, Ilham memilih menantang Gatot melalui KAMI untuk mendirikan sebuah partai. Jadi bukan hanya koar-koar ingin menyelamatkan Indonesia dari PKI saja.
“Kalau mereka seandainya mengatakan untuk mengaspirasikan suara, ya itu sah-sah saja. Tapi tolong ambil aspirasi dengan jalur yang benar. Kalau memang berani, mereka coba bikin partai lah dan bertarung di parlemen. Itu pengecut sekali gitu, disebut hebat tapi enggak berani bertarung langsung,” sindir Ilham. [Democrazy/Irfan]