Salah satu deklaratot KAMI, Gatot Nurmantyo memiliki keyakinan bahwa mereka pihak-pihak yang selalu merecoki acara deklarasi KAMI sebenarnya sedang berusaha mengais rezeki demi bisa melanjutkan hidup keluarga.
Gatot kemudian menyinggung acara deklarasi KAMI di Bandung beberapa waktu lalu. Ketika acara itu, KAMI didemo oleh beberapa mahasiswa yakni dari kelompok Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Maka dari itu, Gatot memberikan himbauan kepada seluruh anggota serta simpatisan KAMI untuk tidak perlu memarahi mahasiswa PMII yang menghalangi acara.
Menurut Gatot, mereka semua sedang berjuang untuk mencari rezeki supaya bisa bertahan hidup.
“Saya contohkan seperti kejadian kemarin PMII yang di Bandung beberapa waktu lalu. Saya bilang jangan dimarahin. Mereka ini mungkin saja mahasiswa yang menetap disini bapaknya di daerah asal menelepon terkena PHK, bilang tidak bisa kirim uang. Mereka mungkin saja sedang bingung, akhirnya ditawari demo lalu diterima,” ujar Gatot.
“Begitu juga dengan Ketua PMII disini yang jumlahnya 16 juta sekian itu, tidak usah marah-marah. Mungkin saja dia sebagai ketua PMII melihat para anggotanya sedang kesulitan ekonomi, ada uang tawaran demo ya diterima saja untuk nambahi mahasiswa lainnya,” sambung Gatot.
“Apa buktinya? Setelah itu kan dia kemudian mengundurkan diri dan melakukan permintaan maaf, ya bagus, itulah yang dinamakan hebat,” tegas Gatot.
Atas dasar hal tersebut, Gatot lantas berharap kepada semua anggota serta simpatisan KAMI untuk tidak perlu marah-marah emosi kepada pihak yang menghalangi acara pergerakan KAMI ini.
Gatot justru meminta semua pihak bisa saling mendoakan yang baik-baik.
“Jadi sekali lagi, dimanapun KAMI berada, kalau nanti ada pendemo yang menghalangi acara ini, jangan kalian marahi, kasihanilah mereka, doakan yang baik untuk mereka, semoga mereka bisa pulang selamat sampai rumah,” pungkas Gatot. [Democrazy/Lukman]