Kapolsek Pasar Kemis Ajun Komisaris Fikri Ardiansyah mengungkapkan bahwa pelaku berstatus sebagai seorang mahasiswa di sebuah universitas swasta di Jakarta.
Pihak kepolisian juga memastikan bahwa pelaku adalah berasal dari keluarga muslim.
“Perilaku dari Satrio (pelaku) ini mulai menunjukkan perubahan semenjak beberapa bulan terakhir ini,” ungkap Fikri.
Dari keterangan yang didapat oleh penuturan orang tua pelaku, Fikri mengatakan bahwa Satrio ini tipe orang yang pendiam dan cenderung introvert.
“Dia ini anaknya introvert, dulu semasa SMA sering dibully sama teman-temannya,” ujar Fikri.
Satrio yang menjadi mahasiswa semester 1 di Fakultas Psikologi yang biasanya terlihat pendiam dan penurut mulai menunjukkan perubahan tingkah laku serta perkataan sejak beberapa bulan terakhir.
“Jadi ada perubahan, lebih reaktif, cenderung berbuat hal negatif, nada bicaranya juga meninggi,” ungkap Fikri.
Diketahui juga bahwa Satrio pernah mengungkapkan keinginannya untuk berhenti kuliah karena merasa lelah.
Fikri juga mengatakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir ini Satrio mengakui mempelajari agama dari Youtube dan aplikasi lain.
Polisi pun masih menyelidiki konten serta bahan-bahan yang digunakan Satrio untuk belajar agama.
Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Sam Indardi juga mengatakan bahwa Satrio tidak sedang dalam kondisi depresi alias sehat secara kejiwaan.
“Ngobrol biasa (normal), bisa menjawab lancar dan bisa diajak diskusi,” ungkap Ade.
Sehingga Ade membantah pemberitaan bahwa pelaku tindakan vandalisme ini sedang mengalami depresi.
“Dia sehat, saya ajak ngobrol juga bisa, nyambung. Saya tanya apakah sehat, dia bilang sehat,” ujarnya.
Saat ini pihak kepolisian juga masih melakukan penyelidikan terkait kemungkinan adanya orang lain yang ikut terlibat dalam aksi corat-coret musholla ini.
Diketahui sebelumnya, polisi berhasil menangkap Satrio beberapa jam setelah aksinya diketahui warga.
Adalah Rifki Hermawan (18), warga setempat yang saat itu hendak azan dan mendapati kondisi musholla sudah dalam keadaan acak-acakan.
Selain berbagai coretan di lantai di dinding, ditemukan juga beberapa Al-Quran yang disobek-sobek serta sajadah yang tergunting. [Democrazy/Luthfi]