AGAMA PERISTIWA POLITIK

Gereja Merasa Kecewa, Jokowi Hanya Diam Ketika Pendeta Mati di Papua Tapi Lantang Bicara Soal Palestina di PBB

DEMOCRAZY.ID
September 25, 2020
0 Komentar
Beranda
AGAMA
PERISTIWA
POLITIK
Gereja Merasa Kecewa, Jokowi Hanya Diam Ketika Pendeta Mati di Papua Tapi Lantang Bicara Soal Palestina di PBB

www.democrazy.id - Gereja Merasa Kecewa, Jokowi Hanya Diam Ketika Pendeta Mati di Papua Tapi Lantang Bicara Soal Palestina di PBB - www.democrazy.id

DEMOCRAZY.ID - Pimpinan Sinode Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII), Daniel Ronoda, mengaku sangat kecewa atas sikap Presiden Jokowi yang sampai sekarang masih tidak peduli dengan peristiwa tewasnya pendeta Yeremia Zanambani di Papua, Sabtu (19/9/2020) kemarin.

Daniel mengungkapkan bahwa pihaknya sampai saat ini masih belum menerima respon sama sekali dari pihak pemerintah atas surat Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) yang meminta pengusutan tuntas kematian Pendeta Yeremia.


“Kami segenap pengurus pusat Gereja Kemah Injil Indoesia, sangat kecewa dan menyayangkan pihak pemerintah yang hingaa saat ini belum berkomentar apapun terhadap peristiwa ini. Bahkan baik dari Pak Jokowi, atau perwakilan, atau siapapun, itu saja tidak ada sama sekali,” ungkap Daniel dalam konferensi pers virutal.


PGI sampai sekarang masih meyakini dengan didukung oleh bukti serta keterangan dari penduduk lokal, bahwasanya Pendeta Yeremia diduga ditembak oleh TNI, bukan oleh pasukan TPNPB-OPM sebagaimana diberitakan media.


“Kami tetap berpendapat dengan dugaan ini, dan masih sama tidak berubah pandangan kami sampai pihak pemerintah melakukan investigasi terhadap peristiwa ini sehingga ada titik terang,” ujar Daniel.


Andrikus Mofu, Ketua Badan Pekerja Am Sinode Gereja Kristin Injil di Tanah Papua juga kecewa dengan sikap pemerintah kita. Mofu juga menyinggung pidato Jokowi dalam Sidang Majelis Umum PBB yang mengangkat isu Palestina, sementara di negeri sendiri, di Papua masih terjadi konflik dan jarang mendapatkan perhatian pemerintah.


“Terkait pidato presiden soal masalah yang sedang dihadapi oleh saudara kita di Palestina, ini luar biasa sekali dan kami apresiasi pidato Pak Jokowi. Namun di lain sisi hal ini juga memberi pertanyaan kepada presiden kita, sejauh mana tanggung jawab dia sebagai kepala negara untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi oleh rakyat Papua,” ucap Mofu.


Pihak gereja sangat berharap, konflik di Papua ini bisa segera terselesaikan dengan mebuka sebuah ruang diskusi antara pemerintah dan warga untuk bisa saling mendengarkan. Sehingga harapannya adalah tidak ada lagi korban dari TNI-Polri maupun orang Papua sendiri.


Sebelumnya, Persatuan Gereja Indonesia (PGI) melayangkan surat kepada Jokowo yang diteruskan kepada Kapolri serta Panglima TNI untuk membentuk sebuah tim independen mengungkap kematian Pendeta Yeremia.


Sebab hingga kini, PGI mengaku pihaknya sama sekali belum mendapatkan kejelasan pasti dari peristiwa penembakan Pendeta Yeremia, sebab TNI malah mengatakan peristiwa ini dilakukan oleh KKB, sementara Gereja Kemah Injil Indonesia meyakini pelakunya adalah seorang TNI. [Democrazy/Luthfi]

Penulis blog