Dua bersaudara tersebut dihakimi oleh massa karena diduga melakukan pencurian hewan ternak yakni sapi.
Aswandi diketahui langsung meninggal di lokasi kejadian, sementara adiknya, Solihin, meninggal di Rumah Sakit Prabumulih pada Jumat (25/9/2020).
Dari keterangan yang didapat dari Kapolres OI AKBP Imam Tarmudi, mengungkapkan bahwa amukan warga ini bermula ketika korban yaitu Samsuri (55) mengaku kehilangan seekor sapi miliknya.
Lantas dua orang saksi yakni Syahril dan Musadad langsung mencari sapi milik Samsuri. Ketika sampai di kebun karet milik Kemal, saksi ini melihat dua orang mencurigakan yang masuk ke Desa Payabesar.
Kedua orang mencurigakan ini masuk dari arah Kelurahan Payaraman dengan menggunakan sepeda motor.
Kemudian, Syahril mendekati Musadad karena Musadad pada waktu yang sama menemukan seekor hewan terbak sapi yang sudah dalam kondisi mati. Sapi tersebut sudah tersembelih dan ditutupi kardus.
Setelah menemukan hal tersebut, keduanya langsung pulang ke desa dan memberitahukan temuan tersebut kepada Ketua BPD Abdul Tolib.
Hari itu juga sekitar pukul 15.00 WIB, mereka bersama para warga melakukan pengintaian di sekitar TKP penemuan bangkai sapi tersebut.
Ternyata kedua pelaku yang sudah dicurigai tersebut kembali ke lokasi tadi dan mendatangi tempat sapi yang sudah keadaan tersembelih tadi.
Mengetahui ada warga yang mengawasi, pelaku lantas langsung melarikan diri. Kedua bersaudara tersebut melaju ke arah Desa Menanti Selatan dengan mengendarai sepeda motor.
Warga pun langsung melakukan pengejaran kepada pelaku. Akhirnya kedua pelaku berhasil tertangkap dan langsung diamankan ke Kantor Kades Menanti Selatan.
Nah, saat diamankan oleh warga, Aswandi memanfaatkan kelengahan warga untuk melarikan diri. Namun aksinya diketahui warga dan langsung dikejar hingga akhirnya tertangkap lagi.
Warga yang semakin kesal dan tersulut emosi akhirnya melakukan penghakiman sendiri terhadap pelaku hingga akhirnya menyebabkan luka parah di sekujur tubuhnya dan akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian.
Berselang 30 menit, salah satu pelaku yaitu si Solihin juga melarikan diri dari Kantor Desa Menanti. Warga pun mengetahui dan langsung mengejarnya. Akhirnya tertangkap dan langsung dikeroyok.
Pelaku yang dalam kondisiluka berat serta kritis langsung dilarikan ke Rumah Sakit Prabumulih. Pada Jumat (25/9/2020) Solihin meninggal dunia. [Democrazy/Hendra]